Kekayaan Alam Indonesia - Dekat Di Mata Jauh Di Hati

makanan-khas-nusantara-indonesia
Makanan Khas Nusantara
Indonesia sangat identik dengan kebudayaannya, suku, kuliner, serta adat istiadatnya yang beragam. Namun, yang paling mencolok dari Indonesia adalah hasil kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Hal itu tak bisa dipungkiri karena banyak dari kekayaan alam Indonesia banyak dikenal oleh masyarakat lokal maupun oleh Bangsa lainnya. Bahkan kekayaan rempah-rempah Indonesia-lah yang menarik minat kolonial Belanda untuk datang ke Indonesia dan "singgah" hingga 350 tahun lamanya.

Indonesia memiliki banyak kekayaan alam, baik itu dari segi maritim, pertambangan, perkebunan, flora dan fauna, serta kekayaan hutan yang melimpah ruah.

Kekayaan Alam Indonesia dari Segi Luas Pulau dan Laut
raja-ampat-papua-indonesia-raya
Raja Ampat - Bukti Kekayaan Alam Indonesia
Indonesia sangat diakui dengan kekayaan maritimnya. Tercatat pulau di Indonesia terdiri lebih dari 17.504 pulau, termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama, dan 6000 pulau tak berpenghuni. Dan yang membuat kita kagum adalah, di Indonesia terdapat 3 dari 6 pulau terbesar di dunia, yaitu Pulau Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia, dengan luas milik Indonesia 539.460 km2), Pulau Sumatera (terbesar keenam di dunia, dengan luas milik Indonesia 473.606 km2), dan juga Pulau Papua/Irian Jaya (terbesar kedua di dunia, namun luas milik Indonesia hanya 421.981 km2).

Bicara mengenai kekayaan laut Indonesia, tak lengkap rasanya kalau belum membicarakan pantai-pantai dan alam bawah laut negeri ini. Berdasarkan fakta yang ada, Indonesia juga memiliki kekayaan pantai dan alam bawah laut yang sangat melimpah. Betapa tidak, Indonesia tercatat sebagai negara maritim terluas di dunia dengan luas perairan lebih dari 93 ribu km2 dengan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir setara dengan 25% panjang pantai di dunia.

Indonesia juga memiliki terumbu karang terkaya di dunia, sekitar 18% dari total yang ada di dunia. Sedangkan spesies ikan hiu di Indonesia juga yang terbanyak di dunia, yaitu dengan jumlah sekitar 150 spesies.

Kekayaan Alam Indonesia di bidang lainnya
beragam-suku-dan-etnis-di-indonesia
Suku atau Entis di Indonesia
Selain dari kekayaan maritim dan pulau yang menjadi identitas Indonesia, masih banyak terdapat kekayaan lain yang juga tertanam di bumi pertiwi. Kekayaan budaya dan keragaman suku misalnya, tercatat Indonesia sebagai negara dengan suku bangsa yang paling banyak di dunia. Dengan lebih dari 740 suku bangsa/etnis, bahkan di Papua saja terdapat 270 suku tentunya dengan beragam bahasa dan adat istiadat serta kebudayaan yang berbeda juga.

Kekayaan alam perkebunan, pertanian, dan hutan Indonesia juga adalah yang paling dikenal oleh bangsa/negara lain. Dalam hal perkebunan misalnya, Indonesia adalah produsen pertanian yg banyak menghasilkan cengkeh (cloves) dan juga pala (nutmeg). Spesies anggrek di Indonesia juga adalah yang terbanyak, yaitu berkisar 6000 jenis anggrek, termasuk yang anggrek hitam yang paling langka dan hanya terdapat di Papua.


Indonesia juga adalah negara yang memiliki hutan terlebat di dunia. Meliputi hutan bakau, hutan jati, ataupun pohon karet. Indonesia juga sebagai salah satu negara produsen kayu lapis terbesar di dunia, sekitar 80% pasar dunia.

Kekayaan Alam Indonesia Terus Tereksploitasi
penebangan-liar-atau-illegal-logging
Penebangan Liar
Ungkapan ini kerap kita dengar di berbagai media massa, baik itu media cetak atau media elektronik. Tanah air tercinta kini tak seindah dulu. Ketamakan "yang diatas" selalu dijadikan kambing hitam, namun apa jadinya jika memang itu yang terjadi. Rakyat kecil tidak dapat berbuat banyak karena komando selalu berada di pihak yang kuat dan berkuasa (kapitalis).

Kota metropolitan di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung misalnya, pun tak luput dari eksploitasi tersebut. Yang lebih miris adalah, Ruang Terbuka Hijau di Jakarta hanya seluas 3% dari luas kota. Padahal standar minimum RTH di sebuah kota adalah 30% dari luas keseluruhan kota. Ini bisa berimbas kepada perubahan iklim yang mencolok serta tidak beraturan. Bisa kita lihat, Jakarta kini memiliki musim panas dan musim penghujan yang tidak teratur, bahkan terkadang hujan badai tiba-tiba menerpa beberapa daerah. 

Salah satu daerah di jakarta yang dulunya bagian penting untuk resapan air di hulu, seperti Rawa Kunyuk, keberadaanya bak ditelan bumi. Dan ternyata keberadaannya kini tergantikan dengan Pantai Indah Kapuk, yang tidak lebih adalah sebuah proyek gedung dan apartemen mewah. Lalu apa manfaatnya bagi warga atas pembangunan PIK ini? Tentu tidak ada, malah bisa mendatangkan bencana di kemudian hari. Hal ini bukan dikarenakan mereka tidak mecintai alam itu sendiri, namun lebih kepada faktor intelektual dan sosial ekonomi yang memaksa mereka untuk memangkas lahan penyerapan tersebut.


Dari segi kebudayaan juga masyarakat kota mulai diracuni oleh budaya barat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kawula muda di kota-kota besar lebih memilih hangout di mall dibanding menonton wayang atau seni tari, yang jelas-jelas adalah kebudayaan mereka sendiri. Dan ketika ada negara/bangsa lain yang mengklaim budaya Indonesia sebagai budaya mereka, masyarakat bak kebakaran jenggot menanggapinya. Padahal masyarakat kita sendirilah yang sebenarnya "mengubur" kebudayaan dan itu sendiri.

Melihat berita pembalakan liar (Illegal Loging), punahnya beberapa spesies hewan/tumbuhan, dan juga penyelundupan hewan langka oleh beberapa oknum, ataupun klaim budaya asli Indonesia oleh negara lain juga kerap terdengar di telinga kita. Tentu hal ini sangat mengecewakan banyak pihak, terutama pemerhati lingkungan maupun kebudayaan.


menanam-mangrove-untuk-menjaga-alam-indonesia
Menanam mangrove - Peduli Lingkungan
Hikmah dan Solusi dari Permasalahan diatas
Perlu kita ketahui bahwa tidak semua masyarakat dan pemerintah bersalah atas kerusakan alam serta budaya Indonesia ini. Masih banyak orang-orang yang peduli dengan kebudayaan dan kelestarian alam di negeri ini. Yang perlu kita lakukan sebagai masyarakat adalah memperluas wawasan tentang kebudayaan negeri sendiri serta mengajarkannya, dan cintai juga alam Indonesia ini. Hentikan eksploitasi alam yang merugikan orang banyak. Hal diatas juga perlu perhatian yang serius dari Pemerintah agar selaras dengan keinginan warga masyarakat. 


Mari kita jaga kelestarian dan keberadaan kekayaan alam serta kebudayaan Indonesia, supaya anak cucu kita kelak bisa turut menikmati indahnya negeri ini. (Yusuf Abdul Qohhar)


0 komentar:

Posting Komentar